Makna Hari Raya Galungan
Hari Raya Galungan adalah salah satu Hari Raya besar bagi umat Hindu, yang datangnya setiap 210 hari, menurut Pawukon yaitu jatuh pada hari rabu kliwon wuku dungulan. Kata Galungan berasal dari Bahasa Jawa Kuno, yang artinya menang atau bertarung.
Hari raya Galungan diperingati sebagai hari kemenangan Dharma atau kebaikan, melawan Adharma atau kejahatan. Maksudnya adalah agar manusia selalu mampu untuk mengendalikan pikiran dari godaan dan hawa nafsu, keserakahan, iri hati, dan semua kekacauan pikiran yang ada dalam diri manusia.
Galungan merupakan upacara sakral yang memberikan kekuatan spriritual, agar kita mampu membedakan yang mana dorongan hidup yang berasal dari kejahatan (Adharma) , dan mana dari suara kebenaran (Dharma) yang ada dalam diri kita. Galungan merupakan salah satu upacara, untuk mengingatkan manusia secara ritual dan spiritual agar kita selalu menegakkan Dharma, melawan Adharma.
Dalam Lontar Sundarigama, Galungan dijelaskan sebagai berikut: "Rabu Kliwon Dungulan namanya Galungan, arahkan bersatunya rohani supaya mendapatkan pandangan yang terang, untuk melenyapkan segala kekacauan pikiran". Dari konsepsi Lontar Sundarigama itulah didapatkan sebuah kesimpulan, bahwa hakekat Galungan atau makna Galungan adalah merayakan kemenangan Dharma melawan Adharma. Untuk memenangkan Dharma, ada rangkaian kegiatan / upacara, yang dilakukan sebelum dan setelah Galungan.
Menurut Lontar Purana Bali Dwipa, Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan pada Purnama kapat, tanggal 15, buda (rabu) kliwon wuku Dungulan, tahun saka 804 atau tahun 804 masehi.
sumber: www.hindubatam.com
Sembahyang Hari Raya Galungan |
Galungan merupakan upacara sakral yang memberikan kekuatan spriritual, agar kita mampu membedakan yang mana dorongan hidup yang berasal dari kejahatan (Adharma) , dan mana dari suara kebenaran (Dharma) yang ada dalam diri kita. Galungan merupakan salah satu upacara, untuk mengingatkan manusia secara ritual dan spiritual agar kita selalu menegakkan Dharma, melawan Adharma.
Dalam Lontar Sundarigama, Galungan dijelaskan sebagai berikut: "Rabu Kliwon Dungulan namanya Galungan, arahkan bersatunya rohani supaya mendapatkan pandangan yang terang, untuk melenyapkan segala kekacauan pikiran". Dari konsepsi Lontar Sundarigama itulah didapatkan sebuah kesimpulan, bahwa hakekat Galungan atau makna Galungan adalah merayakan kemenangan Dharma melawan Adharma. Untuk memenangkan Dharma, ada rangkaian kegiatan / upacara, yang dilakukan sebelum dan setelah Galungan.
sumber: www.hindubatam.com
Komentar
Posting Komentar